14.1




4.1 DETEKTOR


1. Tujuan (kembali)
Mengetahui dan memahami Detektor Non Inverting
Mampu menjelaskan prinsip kerja Detektor Non Inverting
Mampu mengaplikasikan Detektor Non Inverting pada rangkaian

2. Komponen (kembali)

1. Resistor
Resistor merupakan komponen elektronik yang memiliki dua pin dan didesain untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik. Resistor mempunyai nilai resistansi (tahanan) tertentu yang dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin dimana nilai tegangan terhadap resistansi tersebut berbanding lurus dengan arus yang mengalir, berdasarkan persamaan hukum Ohm




  • Pada resistor dengan 4 warna , warna pita 1 dan 2 menunjukkan koefisien nilai, pita 3 sebagai pengali (multiplier), dan pita ke-4 sebagai ambang batas toleransi.
  • Pada resistor dengan 5 warna , warna pita 1, 2, dan 3 menunjukkan koefisien nilai, pita 4 sebagai pengali (multiplier), dan pita ke-5 sebagai ambang batas toleransi.
  • Pada resistor dengan 6 warna , warna pita 1, 2, dan 3 menunjukkan koefisien nilai, pita 4 sebagai pengali (multiplier), dan pita ke-5 sebagai ambang batas toleransi sedangkan pita ke enam sebagai koefisien suhu/termal.


3. Dasar Teori (kembali)

Penguat operasional (Operational Amplifier) atau yang biasa disebut dengan op-amp, merupakan penguat elektronika yang banyak digunakan untuk membuat rangkaian detektor, komparator, penguat audio, video, pembangkit sinyal, multivibrator, filter, ADC, DAC, rangkaian penggerak dan berbagai macam rangkaian analog lainnya.

Op-amp pada umumnya tersedia dalam bentuk rangkaian terpadu yang memiliki karakteristik mendekati karakteristik penguat operasional ideal tanpa perlu memperhatikan apa yang terdapat di dalamnya.

Ada tiga karakteristik utama op-amp ideal, yaitu;

  1. Gain sangat besar (AOL>>).
    Penguatan open loop adalah sangat besar karena feedback-nya tidak ada atau RF = tak terhingga.
  2. Impedansi input sangat besar (Zi>>).
    Impedansi input adalah sangat besar sehingga arus input ke rangkaian dalam op-amp sangat kecil sehingga tegangan input sepenuhnya dapat dikuatkan.
  3. Impedansi output sangat kecil (Zo<<).

Impedansi output adalah sangat kecil sehingga tegangan output stabil karena tahanan beban lebih besar  yang diparalelkan dengan Zo<<.




gambar rangkaian dalam OP-Amp

gambar Rangkaian op-amp dengan kurva karakteristik I-O

Detektor non inverting
a.     Dengan Vref = 0 Volt
Rangkaian detektor non inverting dengan tegangan input Vi berupa gelombang segitiga dan tegangan referensi Vref = 0 Volt .







4. Prinsip Kerja (kembali)

Untuk detektor ini bentuk rangkaianya, satu untuk input dan satu untuk tegangan referensi, dan untuk prinsip kerjanya sumber berada dari positif, jadi sewaktu setengah gelombang postif arus masuk ke pin non inverting di Op Amp, di Op Amp arus dibandingkan antara tegangan yang berada pada inverting dan non inverting, jika tegangan non inverting lebih besar daripada inverting maka outputnya positif, jika input nya lebih kecil drpada inverting maka outputnya negatif, sewaktu inputnya positif dan tegangan referensinya 0, jadi tegangan input lebih besar daripada referensi, maka output psoitif, begitupun sebaliknya 



5. Rangkaian (kembali)




Video Simulasi (kembali)





Video disini
Rangkaian disini
Data sheet Op Amp disini
Data sheet Sensor LDR disini 

No comments:

Post a Comment