Mengetahui dan memahami Inverting Amplifier
Mampu menjelaskan prinsip kerja inverting Amplifier
Mampu mengaplikasikan Inverting Amplifier pada Rangkaian
2. Komponen (kembali)
1. Resistor
Resistor merupakan komponen elektronik yang memiliki dua pin dan didesain untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik. Resistor mempunyai nilai resistansi (tahanan) tertentu yang dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin dimana nilai tegangan terhadap resistansi tersebut berbanding lurus dengan arus yang mengalir, berdasarkan persamaan hukum Ohm
- Pada resistor dengan 4 warna , warna pita 1 dan 2 menunjukkan koefisien nilai, pita 3 sebagai pengali (multiplier), dan pita ke-4 sebagai ambang batas toleransi.
- Pada resistor dengan 5 warna , warna pita 1, 2, dan 3 menunjukkan koefisien nilai, pita 4 sebagai pengali (multiplier), dan pita ke-5 sebagai ambang batas toleransi.
- Pada resistor dengan 6 warna , warna pita 1, 2, dan 3 menunjukkan koefisien nilai, pita 4 sebagai pengali (multiplier), dan pita ke-5 sebagai ambang batas toleransi sedangkan pita ke enam sebagai koefisien suhu/termal.
Penguat operasional (Operational Amplifier) atau yang biasa disebut dengan op-amp, merupakan penguat elektronika yang banyak
digunakan untuk membuat rangkaian detektor, komparator, penguat
audio, video, pembangkit sinyal, multivibrator, filter, ADC, DAC,
rangkaian penggerak dan berbagai macam rangkaian analog lainnya.
Op-amp pada umumnya tersedia dalam bentuk rangkaian terpadu yang memiliki karakteristik mendekati karakteristik penguat operasional ideal tanpa perlu memperhatikan apa yang terdapat di dalamnya.
Ada tiga karakteristik utama op-amp ideal, yaitu;
1. Gain sangat besar (AOL >>).
Penguatan open loop adalah sangat besar karena
feedback-nya tidak ada atau RF = tak terhingga.
2. Impedansi input sangat besar (Zi >>).
Impedansi input adalah sangat besar sehingga arus input
ke rangkaian dalam op-amp sangat kecil sehingga tegangan
input sepenuhnya dapat dikuatkan.
3. Impedansi output sangat kecil (Zo <<).
Impedansi output adalah sangat kecil sehingga tegangan output
stabil karena tahanan beban lebih besar yang diparalelkan dengan
Zo <<.
Adapun simbol op-amp adalah seperti pada gambar 64.
Pada aplikasi inverting ini kita menggunakan sensor LDR, sumber kita yang pakai yaitu seumber DC, arus mengalir ke R3 dan menuju ke LDR dan nantiknya akan ada pembagian tegangan antara R3 dan juga LDR, dimana nilai resistansi LDR ini bergantung dengan intensitas cahayanya semakin besarnya cahayanya maka nilai R nya juga semakin kecil sehingga tegangannya juga semakin kecil, ketika cahaya nya juga kecil maka tegangannya juga semakin besar, hasil ouput dari LDR akan dilanjutkan ke R1 yang mana ini adalah inverting amplifier, penguatannya adalah 1.
5. Rangkaian (kembali)
Video Simulasi (kembali)
No comments:
Post a Comment